Rabu, 31 Maret 2021

Perbedaan Web Statis dan Web Dinamis

Perbedaan Web Statis dan Web Dinamis

1. Interaksi Pemilik Website

Orang yang membuat website statis biasanya untuk penggunaan jangka panjang karena tidak akan diubah dalam waktu yang cukup lama. Sehingga mereka cukup membuat website dengan bahasa pemrograman sederhana karena lebih menghemat uang.

Sedangkan orang yang membuat website dinamis biasanya untuk tujuan komersial atau tujuan pribadi. Mereka membuat website dinamis karena isi dan konten dalam website dapat diubah atau ditambah sewaktu-waktu.

 

2.            Bahasa Script yang digunakan

Web statis hanya menggunakan HTML saja, atau paling tidak bisa ditambah dengan CSS. Sedangkan web dinamis menggunakan bahasa pemrograman web yang lebih kompleks seperti PHP, ASP dan JavaScript.

 

3.            Penggunaan Database

Web statis tidak menggunakan database karena tidak ada data yang perlu disimpan dan diproses. Sedangkan web dinamis menggunakan database seperti MySQL, Oracle, dll untuk menyimpan dan memroses data.

 

4.            Konten

Konten dalam web statis hanya diberikan oleh pemilik web dan jarang di-update, sementara konten dalam web dinamis bisa berasal dari pengunjung dan lebih sering di-update. Konten dalam web dinamis bisa diambil dari database sehingga isinya pun bisa berbeda-beda walaupun kita membuka web yang sama.

5. Perubahan Situs

Website statis lebih sulit diubah. Apalagi kalau diubah secara keseluruhan. Pemilik website harus mengubah setiap halaman website.

Sedangkan website dinamis lebih mudah diubah walaupun perubahan dilakukan terhadap ratusan halaman dalam website tersebut.

6. Penggunaan

Website statis biasanya digunakan dalam situs penjualan yang hanya menjual satu produk. Biasanya hanya berisi sales letter dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Selain itu, website yang belum selesai (under construction) juga berbentuk website statis. Profil perusahaan juga biasanya berbentuk website statis.

Sedangkan website dinamis digunakan dalam beragam fungsi. Seperti situs jejaring sosial, toko online, blog, portal berita, situs pencarian, dll. Pengunjung website tentu bisa melakukan lebih banyak hal dalam website dinamis seperti mengisi komentar, login, mencari sesuatu, belanja, kostumisasi, dan masih banyak lagi.

7. Pembuatan Awal

Proses pembuatan website statis sangatlah mudah dan memakan waktu yang relatif singkat. Karena hanya menggunakan bahasa pemrograman yang sangat sederhana. Kecuali jika pemilik website hendak membuat banyak halaman.

Sedangkan proses pembuatan website dinamis jika dimulai dari nol sangatlah rumit dan membutuhkan keahlian khusus. Waktu yang diperlukan bisa satu bulan bahkan lebih. Namun, saat ini sudah terdapat banyak template yang bisa Anda gunakan dalam website Anda. Jadi, Anda tidak perlu membuat website dinamis dari nol.

8. Ukuran

Ukuran website statis relatif sangat kecil sehingga dapat diakses dengan cepat. Itu karena website statis tidak menggunakan bahasa pemrograman yang rumit.

Sedangkan ukuran website dinamis cenderung besar karena harus memuat beragam jenis bahasa pemrograman. Sehingga waktu pemuatan atau loading bisa lebih lama.

9. Desain

Desain website statis sangatlah sederhana karena hanya menggunakan bahasa pemrograman HTML dan CSS sehingga variasi desain yang tersedia sangatlah terbatas. Desain website statis cenderung klasik seperti website-website pada jaman dahulu.

Sedangkan desain website dinamis cenderung lebih modern dan elegan. Animasi-animasi yang ditambahkan membuat tampilan website menjadi lebih menarik. Namun semua itu bergantung pada keahlian pemilik website dalam mendesain sebuah website.

10. Penggunaan Database

Website statis tidak menggunakan database karena tidak perlu menyimpan data atau memproses data. Sedangkan dalam website dinamis sangatlah diperlukan. Biasanya mereka menggunakan database seperti MySQL, Oracle, dll.

0 komentar:

Posting Komentar