2 Bentuk pemetaan DNS Zone
Terdapat dua bentuk Pemetaan DNS Zone, yaitu:
• Forward
Lookup Zone : Melakukan pemetaan dari nama menuju IP address
• Reverse
Lookup Zone : Melakukan pemetaan dari IP address menuju nama
Forward
Lookup Zone
Cara kerja DNS tersebut dengan Forward Lookup Zone dapat
kita lihat pada contoh berikut ini. Misal kita browsing di warnet, dan akan
menghubungi www. unsri.ac.id . Maka alur kerjanya adalah:
1. PC kita
mengontak Server DNS lokal (biasanya terletak pada jaringan ISP) untuk
menanyakan IP Address unsri.ac.id.
2. Server
DNS lokal akan melihat ke dalam cache-nya.
3. Jika data
itu terdapat di dalam cache server DNS server lokal, maka server tersebut akan
memberikan alamat IP tersebut ke Browser. Jika tidak, maka server tersebut
mengontak server DNS di atasnya (biasanya disebut Root DNS server “.”) untuk
mengetahui alamat IP dari name server yang mengelola Top Level Domain .id.
4. Pada name
server yang mengelola Top Level Domain .id, maka server akan menanyakan IP dari
name server pengelola domain ac.id.
5. Kemudian
server akan mengontak name server pengelola domain ac.id, disini server akan
menanyakan alamat IP dari second level Domain unsri.ac.id.
6. Setelah
mendapatkan IP dari name server pengelola second level Domain unsri.ac.id, Pada
name server yang mengelola unsri.ac.id, maka DNS server kita akan menanyakan
alamat FQDN dari unsri.ac.id.
7. Setelah
mendapatkan IP dari http://www.unsri.ac.id, maka server akan memberikan alamat
IP tersebut ke PC yang me-request tadi, dan membuat cache terhadap alamat yang
telah dicari. Sehingga jika ada permintaan lagi untuk mengakses
http://www.unsri.ac.id, maka DNS Server akan memberikan alamat yang telah
disimpan didalam cache tanpa harus menghubungi server diatasnya. Jadi
permintaan terhadap server diatasnya hanya jika alamat yang akan diakses
belum terdapat pada cache.
8. Setelah
PC mendapatkan alamat IP dari http://www.unsri.ac.id barulah PC tadi bisa
mengakses unsri.ac.id
Reverse
Domain Server
Di dalam jaringan TCP/IP diperlukan juga pemetaan dari IP
address ke hostname.
Pemetaan ini merupakan pemetaan balik dari pemetaan hostname
ke IP address yang disebut reverse domain. Tujuannya untuk menyimpan informasi
ataupun statistik yang disimpan dalam satu log file. Selain itu juga diperlukan
untuk security jaringan (authorization check). Jika menggunakan host table
(/etc/hosts) maka pemetaan hostname ke IP address merupakan pemetaan satu ke
satu. Resolver akan mencari hostname pada host tabel secara sekuensial. Dengan
menggunakan DNS proses pencarian IP address dari suatu hostname dapat dengan
mudah dilakukan. Tapi proses pencarian hostname dari suatu host dengan IP
address tertentu memerlukan proses pencarian yang cukup lama karena harus
dilacak ke seluruh domain name server.
Solusi yang digunakan adalah dengan membuat suatu domain
dengan menggunakan IP address sebagai domain. Pada jaringan TCP/IP top level
domain yang menggunakan IP address sebagai domain diberi nama in-addr. arpa.
Pemberian nama sub domain dibawah top level domain ini mengikuti aturan sebagai
berikut:
• Sub
domain dibentuk dengan menuliskan sub domain dalam format representasi IP
address dalam bentuk dot-octet.
• Pembentukan
sub domain di bawah top level domain dimulai dari oktet pertama dari IP address
(IP address terdiri dari 32 bit=4 oktet) dan sub domain selanjutnya dibentuk
dari oktet ketiga dan demikian seterusnya.
Contoh:
Sebuah network dengan IP address 222.124.194.XX (Network
Klas C, XX = variable 0 s.d. 255) dikoordininasikan oleh DNS server
ns1.unsri.ac.id. Agar DNS ini dapat merupakan server untuk reverse domain pada
IP address di atas maka reverse domain yang harus dibuat adalah
194.124.222.in-addr.arpa
Keterangan :
• Network
dengan IP address 222.124.194.XX bila direpresentasikan dalam bentuk dot-octet
adalah 222.124.194.
• Oktet pertama dari IP address network di atas adalah 222, oktet kedua 124, dan octet ketiga 194 maka sub domain di bawah top level domain in-addr.arpa adalah 222.in-addr.arpa. Subdomain berikutnya adalah oktet kedua yaitu 124, maka di bawah sub-domain 222.in-addr.arpa terdapat lagi sub domain 124.222.in-addr.arpa. Kemudian subdomain berikutnya adalah octet ketiga yaitu 180, maka di bawah subdomain 124.222.in-addr.arpa terdapat subdomain 194.124.222.in-addr.arpa.
0 komentar:
Posting Komentar